Perlunya membangun komitmen politik yang kuat antara masyarakat, lembaga sawadaya masyarakat terutama pemerintah yang bertanggungjawab atas kondisi Danau Toba saat ini. Demikian disampaikan Dr. R.E Nainggolan dalam pemaparannya dalam acara seminar sehari Pembangunan Danau Toba: Ekonomi, Budaya, Pariwisata dan Lingkungan Kawasan Danau Toba. Hal-hal lain juga yang disampaikan oleh pembicara (narasumber) yang lain, antara lain: Prof. DR. Bungaran Antonius Simanjuntak dan Parlindungan Purba (DPD-RI asal Sumut). Pembangunan infrastruktur, pendidikan masyarakat, motivasi serta pelatihan yang harus terus dibekali kepada masyarakat di kawasan Danau Toba. Danau Toba adalah milik semua, bukan hanya orang Batak di Sumut, bukan hanya milik masyarakat Indonesia, tetapi milik dunia. Maka sangat berpotensi apabila Danau Toba secara makasimal dibangun, karena akan emnghasilkan pendapatan/ penghasilana yang akan mensejahterakan rakyat. Semoga apa yang ditawarkan melalui seminar ini, konsep-konsep
Kita sudah lihat bersama, rasakan bersama. Bagaimana kepemimpinan Tapanuli Utara sekarang. Sementara kita memiliki pemimpin, tapi seolah-olah kita tidak melihat itu. Apa yang membuat keadaan itu?? Rakyat tidak lagi perduli dengan pemimpin (pemerintah)mereka. Sebabnya, karena pemerintah juga tidak ampil pusing dan perduli terhadap rakyatnya sendiri. Rakyat punya cita-cita untuk memkperoleh kehidupan yang lebih bagus, tapi justru pemimpinnya sepertinya tidak memiliki cita-cita. Itu bisa dibuktikan, ketika tidak bekerjanya sekarang pemerintahan yang baik yang seyogyanya konsen terhadap kehidupan rakyat kecil. Tidak ditempatkannya para pejabat publik yang tepat pada kemampuan dan kompetensi mereka.. Amburadur memang.. Rakyat berharap, Tapanuli Utara akan dipimpin orang yang bersemangat dan betul-betul memiliki integritas dan kecintaan terhadap tanah bonapasogit Tapanuli. Rakyat tidak lagi dijadikan sebagai komoditi perahan dan objek politik semata. Tapanuli Utara yang lebih bersih, maju da